Enggak salah lagi, persaingan di dunia kerja memang brutal. Tapi, itu bukan berarti bahwa pengalaman kerja pertama kita enggak akan berdampak pada masa depan.
Menurut penulis buku The Defining Decade, Dr. Meg Jay, dua per tiga dari kenaikan gaji seseorang terjadi pada masa sepuluh tahun pertama dalam kariernya. Berdasarkan hal itu, maka kita pun perlu tahu persis apa yang bisa kita lakukan untuk memulai karier.
Sebelumnya, yuk simak 8 kesalahan umum para profesional muda, seperti dilansirHuffington Post:
1. Kita tidak dapat menghasilkan uang ketika mengejar passion
Generasi usia 20-an kerap berpikir bahwa karier mereka adalah pilihan antara mengejar passion atau menghasilkan banyak uang. Dr. Meg Jay, psikolog klinis dengan spesialiasasi di generasi usia 20-an menyatakan, kita seharusnya mengejar karier yang dapat memenuhi passion sambil menghasilkan banyak uang. Hal itu mungkin dilakukan kok.
2. Bertahan terlalu lama di pola yang menurut kita benar
Seharusnya kita membangun karier yang akan bertahan lama. Jika kita menyadari melakukan kesalahan, segera cari tahu bagaimana "kembali ke jalan yang benar" secepatnya. Jangan terlalu mengkhawatirkan waktu dan investasi yang hilang.
Menurut penulis buku The Defining Decade, Dr. Meg Jay, dua per tiga dari kenaikan gaji seseorang terjadi pada masa sepuluh tahun pertama dalam kariernya. Berdasarkan hal itu, maka kita pun perlu tahu persis apa yang bisa kita lakukan untuk memulai karier.
Sebelumnya, yuk simak 8 kesalahan umum para profesional muda, seperti dilansirHuffington Post:
1. Kita tidak dapat menghasilkan uang ketika mengejar passion
Generasi usia 20-an kerap berpikir bahwa karier mereka adalah pilihan antara mengejar passion atau menghasilkan banyak uang. Dr. Meg Jay, psikolog klinis dengan spesialiasasi di generasi usia 20-an menyatakan, kita seharusnya mengejar karier yang dapat memenuhi passion sambil menghasilkan banyak uang. Hal itu mungkin dilakukan kok.
2. Bertahan terlalu lama di pola yang menurut kita benar
Seharusnya kita membangun karier yang akan bertahan lama. Jika kita menyadari melakukan kesalahan, segera cari tahu bagaimana "kembali ke jalan yang benar" secepatnya. Jangan terlalu mengkhawatirkan waktu dan investasi yang hilang.
3. Berpikir akan memulai karier di usia 30
Banyak profesional muda berpikir bahwa pekerjaan yang mereka miliki di usia 20-an "tidaklah penting". Tetapi, karyawan usia 20-an seharusnya memilih pekerjaan yang dapat membantu mereka membangun "identitas". Dengan begitu, para profesional muda ini dapat mengetahui tahap selanjutnya dari perjalanan karier mereka.
4. Membandingkan diri dengan teman sebaya
Kita cenderung membandingkan diri dengan orang lain yang terlihat lebih sukses. Padahal, kebiasaan ini dapat mengarahkan kita ke perasaan depresi.
5. Merasa berhak
Karyawan muda yang terbiasa dibantu orangtuanya sering kali merasa berhak atas berbagai kemudahan di tempat kerja. Hal ini dapat berakibat buruk pada karier mereka, termasuk dalam hubungan dengan atasan.
6. Enggak profesional pakai sosial media
Menurut survei perusahaan konsultan SDM, Adecco, 12 persen manajer SDM menyatakan, kesalahan kandidat pegawai adalah membicarakan soal wawancara kerja di situs media sosial. Bertindak tidak profesional di jejaring sosial bisa berdampak buruk pada profesi kita.
7. Tidak membangun sesuatu untuk diri sendiri, hanya perusahaan
Kita seharusnya berpikir tentang apa yang bisa kita "bawa" ketika ingin pindah kerja. Konsentrasi dengan pekerjaan sehari-hari, tetapi juga tetap "membangun" sesuatu untuk diri sendiri, karena kita enggak akan menekuni satu pekerjaan seumur hidup.
8. Terlalu khawatir soal keseimbangan hidup dan kerja
Kebanyakan profesional muda berpikir bahwa mereka bekerja terlalu keras saat ini. Dan hal itu akan terus berlanjut sepanjang karier mereka. Seharusnya kita berpikir, jika kita menekuni pekerjaan yang menawarkan keseimbangan hidup dan pekerjaan, maka kapan kita akan berpikir untuk berkeluarga dan mengambil berbagai keputusan besar dalam hidup lainnya?
Banyak profesional muda berpikir bahwa pekerjaan yang mereka miliki di usia 20-an "tidaklah penting". Tetapi, karyawan usia 20-an seharusnya memilih pekerjaan yang dapat membantu mereka membangun "identitas". Dengan begitu, para profesional muda ini dapat mengetahui tahap selanjutnya dari perjalanan karier mereka.
4. Membandingkan diri dengan teman sebaya
Kita cenderung membandingkan diri dengan orang lain yang terlihat lebih sukses. Padahal, kebiasaan ini dapat mengarahkan kita ke perasaan depresi.
5. Merasa berhak
Karyawan muda yang terbiasa dibantu orangtuanya sering kali merasa berhak atas berbagai kemudahan di tempat kerja. Hal ini dapat berakibat buruk pada karier mereka, termasuk dalam hubungan dengan atasan.
6. Enggak profesional pakai sosial media
Menurut survei perusahaan konsultan SDM, Adecco, 12 persen manajer SDM menyatakan, kesalahan kandidat pegawai adalah membicarakan soal wawancara kerja di situs media sosial. Bertindak tidak profesional di jejaring sosial bisa berdampak buruk pada profesi kita.
7. Tidak membangun sesuatu untuk diri sendiri, hanya perusahaan
Kita seharusnya berpikir tentang apa yang bisa kita "bawa" ketika ingin pindah kerja. Konsentrasi dengan pekerjaan sehari-hari, tetapi juga tetap "membangun" sesuatu untuk diri sendiri, karena kita enggak akan menekuni satu pekerjaan seumur hidup.
8. Terlalu khawatir soal keseimbangan hidup dan kerja
Kebanyakan profesional muda berpikir bahwa mereka bekerja terlalu keras saat ini. Dan hal itu akan terus berlanjut sepanjang karier mereka. Seharusnya kita berpikir, jika kita menekuni pekerjaan yang menawarkan keseimbangan hidup dan pekerjaan, maka kapan kita akan berpikir untuk berkeluarga dan mengambil berbagai keputusan besar dalam hidup lainnya?
Silahkan share kepada teman kamu